2016





Jum'at, 27 Mei 2016, hari terakhir pelaksanaan ujian sekolah untuk tingkat SMP/MTs di Kabupaten Kotawaringin Timur. Sesuatu yang berbeda terjadi tahun ini, umumnya pelaksanaan US lebih awal dari pada pelaksanaan UN, tidak di kabupaten kami tercinta US dilaksanakan setelah pelaksanaan UN. Menurut pihak terkait pelaksanaan ini mengalami perubahan di karenakan dampak dari kabut asap yang terjadi pada semester ganjil di bulan Septembar sampai Nopember 2015, pada saat itu proses KBM mengalami kendala karena banyak mengurangi tatap muka, sekolah diliburkan, sehingga kebijakan yang terjadi adalah menambah proses KBM di semester genap. It's good....

Bagaimanakah tanggapan peserta didik yang mengikuti UN dan US tahun ini dengan jadwal yang mengalami perubahan... dan ternyata banyak tanggapan...diantaranya ada yang merasa senang dan tentu saja ada yang merasakan hal sebaliknya yaitu kurang senang hal ini disebabkan mereka memiliki rasa tegang yang lebih panjang di bandingkan teman - teman mereka yang berada di wilayah lain. Ada juga yang mengangap bahwa UN adalah puncaknya, sehingga saat US dilaksanakan setelah UN mereka terlihat kurang serius apa yang terjadi jikalau kurang serius tentunya hasilnya pun kurang memuaskan.

Tentunya itu sudah berjalan, harapan semoga semua peserta didik mendapatkan hasil yang memuaskan, dan mereka tetap memiliki impian serta mimpi yang harus mereka raih tentunya untuk kehidupan yang lebih baik di masa depan masih di bulan Mei  "Nyalakan Pelita, Terangkan Cita-cita".

Salam 3 R (Reduse, Reuse,Recycle)

Serunya duta sanitasi Provinsi memberikan penyuluhan tentang peduli lingkungan di sekolah pagi ini Jum'at, 13 Mei 2016. Sebagai juara 2 dan 3 pemenang lomba karya tulis ilmiah dalam rangka jambore sanitasi tingkat provinsi Kalimantan Tengah 2016. Kedua duta ini bersama-sama memberikan penyuluhan tentang 3R yaitu Reduce, Reuse dan Recycle yang diperkenalkan melalui tepuk 3 R yaitu dikurangi, pakai ulang dan didaur ulang. Seperti yang di sampaikan oleh Kandria Firsta Salsabilla dan Theodolita Salsabila, sebagai warga sekolah kita harus bisa mengurangi produksi sampah, dengan cara membawa botol minum dan bekal makanan dari rumah, kemudian memakai ulang tempat tersebut dan yang terakhir melakukan daur ulang barang bekas yang ada di lingkungan sekolah.Selain itu mereka berdua juga memiliki program kerja untuk satu tahun ke depan tentang pengelolaan sampah, penentuan hari daur ulang dan tentang pegelolaan drainase di lingkungan sekolah.
Keberhasilan ke dua pelajar ini tentunya tidak terlepas dari dukungan sekolah dan orang tua, sebagai kepala sekolah SMP Negeri 1 Sampit, Hj Maspa S Puluhulawa, S.Pd,MM, memberikan dukungan yang sebesar-besarnya untuk keberhasilan ke dua duta ini dan beliau berharap di ajang nasional nanti yang akan dilaksanakan bulan Agustus 2016, keduanya dapat bersaing di berbagai lomba yang diadakan, persiapan pun mulai dilaksanakan di bawah bimbingan ibu Nelly Suryani dan ibu Nurul Hidayah,

Pengumuman dan penyerahan hadiah Jambore Sanitasi Tingkat Provinsi 2016
Jambore Sanitasi adalah kegiatan  yang diadakan Direktorat Jenderal Cipta Karya Kementerian Pekerjaan Umum, kegiatan yang dilaksanakan setiap 2 tahun sekali ini dimulai dari tingkat kabupaten, provinsi dan nasional, setiap kabupaten mengirimkan utusan sebanyak 6 orang , yang terdiri dari 3 orang peserta lomba poster, 3 orang peserta lomba karya tulis ilmiah. Tema jambore sanitasi tahun 2016 adalah “Sanitasi Aman, Belajarku Nyaman” bertujuan untuk merubah perilaku sanitasi masyarakat di permukiman dengan anak-anak sebagai agen perubahan. Peserta lomba poster dan karya tulis terdiri dari siswa/siswi kelas VII dan VIII Sekolah Menengah Pertama (SMP) di 14 Kabupaten/Kota Provinsi Kalimatan Tengah sebanyak 84 orang.  Untuk lomba poster juara 1 diraih perwakilan dari kabupaten Barito Selatan, juara 2 diraih perwakilan dari Kabupaten Kotawaringi Barat, juara 3 diraih perwakilan dari Kabupaten seruyan.  Untuk lomba karya tulis juara 1 diraih oleh Vanya Everensia dari SMPN1 Selat Kabupaten Kapuas, juara 2 diraih oleh Kandria Firsta Salsabilla dari SMPN 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur, juara 3 diraih oleh Theodolita Salsabila dari SMPN 1 Sampit Kabupaten Kotawaringin Timur. Keenam Duta Sanitasi ini akan mewakili Provinsi Kalimantan tengah untuk mengikuti Jambore Sanitasi Tingkat Nasional pada bulan Agustus mendatang




Lincahnya Skaters dengan Skateboard
Tanpa sengaja sedang dalam keadaan santai nonton tayangan olahraga di sebuah stasiun TV swasta dan menyaksikan  cabang olah fisik yang satu ini sangat mengangumkan, dengan bermodalkan papan seluncur dapat meloncat, melayang di udara mendaki bidang miring, menaiki tangga yang penuh rintangan it's amazing., itulah Skateboard. Mungkin dalam benak kita bertanya kenapa ya kho bisa? Apakah semua orang bisa melakukan hal tersebut? Apakah dia punya bagian tubuh yang special yang tidak semua orang miliki?

Ya, manusia sebagai makhluk ciptaan Tuhan sudah dilengkapi dengan organ tubuh yang sempurna, artinya kita juga punya organ yang dimiliki oleh pemain skateboard atau biasa dipanggil skaters  tersebut seperti pertanyaan awal kenapa yaa dia bisa??? Tentunya pertanyaan ini ada jawabannya.

Setiap manusia dilengkapi dengan organ yang mampu mengendalikan fungsi kerja organ tubuh lainnya itulah Otak , otak yang memiliki 3 bagian utama yaitu Otak besar ( Cerebrum), Otak kecil ( Cerebellum), batang otak ( medulla oblongata) bagian otak yang berperan terhadap kelincahan gerak tubuh Skaters adalah  otak kecil. 

Otak kecil  memiliki kemampuan untuk mengatur sikap dan posisi tubuh, mengontrol keseimbangan, koordinasi otot dan gerakan tubuh, kemampuan lainnya dapat menyimpan dan melaksanakan serangkaian gerakan otomotis yang dipelajari seperti yang dilakukan oleh para skater

Olahraga ini tidak seperti olahraga lainnya yang membutuhkan kesolidan team melainkan membutuhkan kesolidan antara si Skateboarder dengan Jiwa nya sendiri.


Terjawab sudah pertanyaan awal, setiap orang memiliki kemampuan itu tetapi harus dibarengi dengan keberanian dan latihan yang rutin, salah satu atlet skateboard Indonesia adalah  berasal dari Bandung, seorang pemuda yang telah sukses mengharumkan negaranya Indonesia di tingkat Internasional pada kejuaraan DEW Skateboard di United State Of America. Yang memiliki nama lengkap  Pevi Permana Putra.

Buat para remaja muda usia, tidak ada salahnya melirik olahraga yang satu ini, menurut para Skaters olahraga ini mampu untuk melatih kesabaran, keberanian, menjadi orang yang rendah hati dan tentu saja kebugaran.


Siswa SMPN 1 Sampit Meriahkan Hari K artini dan Hardiknas dengan Ajang Adu Bakat
Sambutan Hj Maspa S Puluhulawa, S.Pd, MM. Kepala SMPN 1 Sampit
Dengan jiwa Kartini dan semangat Hari Pendidikan nasional, mari kita berlomba dan tingkatkan prestasi itulah tema lomba dalam rangka  memperingati hari Kartini 21 April dan Hari Pendidikan Nasional 2016, SMP Negeri 1 Sampit, kegiatan ini dilaksanakan pada hari Sabtu, 30 April 2016.

Siswa SMPN 1 Sampit Meriahkan Hari K artini dan Hardiknas dengan Ajang Adu BakatSuasana pagi pun tampak  berbeda di halaman sekolah SMP Negeri 1 Sampit, terlihat keceriaan di wajah siswa, kegiatan diawali dengan  pengarahan dari guru piket yang dilanjutkan dengan sambutan sekaligus pembukaan kegiatan lomba oleh ibu kepala sekolah Hj Maspa S Puluhulawa, S.Pd, MM. Pada kesempatan memberikan sambutan kepala sekolah mengingatkan kepada seluruh siswa untuk selalu memiliki kedisiplinan, rasa tanggung jawab dan khusus siswa kelas IX beliau berpesan "untuk mempersiapkan diri sebaik mungkin dalam menghadapi UN yang dilaksanakan pada tanggal 9 mei nanti, dan tentunya bagi siswa yang memperoleh nilai terbaik akan mendapatkan reward dari sekolah, jadi berlombalah untuk mendapatkan hasil yang terbaik". pungkas nya!      
                                                                               

Tentunya kegiatan lomba
ini tidak lepas dari tema Hari Pendidikan Nasional 2016 yaitu "Nyalakan pelita, Terangkan Cita-cita", dapat menjadikan pendidikan benar-benar berperan sebagai pelita bagi setiap anak Indonesia, yang akan membuatnya bisa melihat peluang, mendorong kemajuan, menumbuhkan karakter dan memberikan kejernihan dalam menata dan menyiapkan masa depannya.

Acara selanjutnya diserahkan kepada masing-masing koordinator lomba untuk mengarahkan kegiatan lomba, adapun cabang lomba yang diadakan terdiri Paduan Suara, Peragaan Busana Kartini, Pidato, dan Pembawa Acara, setiap kelas mewajibkan perwakilan kelas mengikuti setiap cabang lomba.

Lomba ini memperlihatkan bagaimana kerja sama, kekompakan dan saling mendukung antar warga kelas, dan terlihat sekali potensi yang dimiliki oleh peserta didik.

Hasil akhir dari lomba tentunya pengumuman pemenang masing-masing cabang lomba, dari juara 1, 2,dan serta harapan 1,2, dan 3, Selamat buat pemenang semoga kelak menjadi lebih baik lagi.

Ada yang berbeda di tahun ini dalam memperingati Hari Pendidikan Nasional, dinas Pendidikan Kabupaten Kotawaringin Timur menambahkan jenis lomba yang sudah lama tidak diadakan,  yaitu Festival Karungut tingkat pelajar sekolah SMP, SMA/SMK sederajat, yang dilaksanakan pada tanggal 26-27 April 2016.


Karungut adalah sebuah kesenian tradisional dari Kalimantan Tengah , Indonesia. Seni ini berupa sastra lisan atau juga bisa disebut pantun yang dilagukan. Karungut merupakan karya yang dijunjung masyarakat Dayak sebagai sastra besar klasik dan merupakan semacam pantun atau gurindam, termasuk salah satu kesenian tradisional yang sangat komunikatif, karena pesan-pesan yang disampaikan berbentuk pantun dalam bahasa daerah Dayak dan mudah dimengerti penontonnya. Karungut diiringi alat musik kecapi. Dahulu karangut dinyanyikan para ibu untuk menidurkan putra-putrinya. Dewasa ini karungut dapat ditemui di tempat hajatan perkawinan maupun khitanan, untuk menyambut tamu penting


para peserta yang masuk ke babak final beserta dewan juri

Festival ini melibatkan  pelajar sebagai peserta, tentunya kegiatan ini diharapkan agar generasi muda di daerah Kotim lebih mengenal budaya daerah, karena tidak  dipungkiri dengan perkembangan zaman tidak sedikit pelajar di daerah Kalimantan Tengah yang masih belum akrab dengan salah satu budaya asli Kal-teng ini, mereka lebih mengenal irama musik pop, rock, bahkan mungkin dangdut. Dengan kegiatan ini muncul rasa bangga terhadap budaya daerah yang sangat unik dan khas menjadi salah satu bentuk kekayaan budaya nasional.

Kegiatan ini di ikuti sebanyak 14 peserta dari jenjang SMP, SMA/SMK dari beberapa sekolah di kota Sampit dan setiap peserta menyanyikan lagu wajib dengan bahasa dayak dan lagu pilihan boleh menyanyikan lagu karangan sendiri, bahasa dayak ngaju atau bahasa Indonesia, dengan melalui tahap babak penyisihan di lanjutkan babak final. Sebagai juara pertama putri berasal dari SMP Negeri 3 Sampit, dan juara pertama putra dari SMK

Untuk mengenal lebih mendalam tentang kerungut, mari kita bersama saksikan video berikut ini
>


 What about sunrise ....What about rain....What about all the things....That you said we were to gain...What about killing fields....Is there a time...What about all the things....That you said was yours and mine...Did you ever stop to notice....All the blood we've shed before....Did you ever stop to notice....The crying Earth the weeping shores?
Lirik tembang Earth Song dari King of The Pop ini mengingatkan kita betapa pedulinya seorang Michael Jackson dengan keadaan bumi, hari ini tanggal 22 April diperingati sebagai hari bumi atau Earth Day,  menurut Wikipedia hari bumi yaitu hari pengamatan tentang bumi dirancang untuk meningkatkan kesadaran dan apresiasi terhadap planet yang merupakan tempat tinggal seluruh makhluk hidup,  tanggal ini ditentukan hasil dari keprihatinan seorang  Nelson pada tahun 1970 yang merupakan pengajar lingkungan hidup terhadap kerusakan lingkungan yang di sebabkan oleh tangan tangan manusia.

BELAJAR MENCINTAI LINGKUNGAN MELALUI EARTH DAY

Bumi salah satu planet ciptaan Tuhan, yang memiliki keistimewaan dengan segala isinya untuk kita manfaatkan sebijaksana mungkin, namun kenyataan yang terjadi saat ini masih ada yang belum bijaksana memanfaatkan anugerah terindah dari Tuhan untuk makhluk ciptaanNya. Masih ada yang belum perduli keberadaan hutan alami sebagai habitat dari hewan dan tumbuhan, sebagaimana kita ketahui   tumbuhan merupakan penghasil oksigen yang diperlukan seluruh makhluk hidup, masih ada yang belum sadar pentingnya sungai yang terbebas dari sampah organik maupun anorganik  sehingga keseimbangan ekosistemnya menjadi terjaga. Masih ada yang belum mampu melakukan menghilangkan kebiasaan membuang sampah disembarang tempat yang berdampak pada bumi.


Dan dampak dari kurang pedulinya dan kurang bijaksanaan dapat kita rasakan bagaimana saat sekarang seperti perubahan iklim terjadi secara drastis, suhu bumi yang semakin meningkat, wabah penyakit yang tidak mengenal musim lagi dan banjir yang melanda.


Semoga saja dengan moment ini kita sebagai salah satu penghuni bumi memiliki kesadaran tentang pentingnya mencegah kerusakan lingkungan dengan dilakukan sejak sedini mungkin dan melakukan dari hal kecil seperti membuang sampah sesuai tempatnya  untuk mendukung pelestarian lingkungan dalam gerakan hari bumi.


Selamat Hari Bumi....


Hari ini tanggal 21 April merupakan salah satu tanggal yang dinantikan oleh rakyat Indonesia, karena pada tanggal tersebut telah lahir ke dunia seorang inspirator yaitu RA Kartini, tidak dapat dipungkiri tokoh nasional yang satu ini sangat menginspirasi kaum wanita tidak hanya di Indonesia bahkan di dunia bahkan di berbagai kalangan dan usia.

Banyak kegiatan yang selalu menjadi rutinitas tahunan seperti beragam lomba dilaksanakan untuk mengenang perjuangan RA Kartini dalam membela hak-hak kaum perempuan terutama dalam dunia pendidikan, cita-cita yang diperjuangkan yaitu kesetaraan antara laki-laki dan perempuan dalam hal memperoleh pendidikan. RA Kartini walaupun sebagai salah satu putri bangsawan dengan keningratan yang dimiliki tetapi selalu rendah hati, bagi RA Kartini keningratan itu hanya ada dua yaitu keningratan pikiran dan keningratan budi. Awasome.



SMP Negeri 1 sebagai salah satu wadah generasi penerus bangsa untuk mewujudkan cita-cita RA Kartini, tidak kalah serunya tahun ini, walaupun perlombaan akan diadakan bersamaan dengan memperingati Hari Pendidikan Nasional, semangat tanggal 21 April tetap ada, yang diwujudkan dengan pelaksanaan proses kegiatan belajar dan mengajar dengan suasana yang berbeda.Para tenaga pendidik mengenakan busana nasional yaitu berkebaya, dan suasana ini membuat peserta didik merasa ada dalam atmosfer yang istimewa sehingga semangat belajar pun nyata terlihat lebih meningkat, tak terkecuali untuk science teachers hari ini, dengan berkebaya melaksanakan kegiatan praktikum di laboratorium IPA serta observasi lapangan di taman sekolah. Seru sekali.
 Semoga saja dengan peristiwa ini menambahkan kecintaan generasi penerus bangsa terhadap pejuang nasional RA Kartini, dan tentunya lebih termotivasi untuk mengejar segala impian melalui pendidikan.
Selamat hari Kartini 2016 untuk seluruh perempuan-perempuan Indonesia...semoga dapat menjadi pribadi yang membanggakan ibu pertiwi...

Sikap Kritis Siswa pada Kurikulum 2013 menjadi bagian penting dalam penilaian, jika pada sebelumnya sikap analitik pada sikap sosial siswa maka melanjutkan tentang format penilaian sikap kritis siswa, sikap kritis siswa yang menjadi bagian penilaian Kurikulum 2013 dari guru adalah sebagai berikut:
1. Suka Bertanya
2. Suka Mengamati
3. Tidak Puas Dengan Jawaban yang meragukan
4. Berani menanggapi jawaban teman.

Secara konvensional kita ketahu sikap kritis Siswa ini kadang kala kita tanggap jadi rasa ketersinggungan bagi seorang guru karena daya pikirnya tajam, namun jika batasan ke kritisan siswa tersebut pada ranah positif, patutlah kita berbangga sebagai gurunya.

Format Penilaian Sikap Kritis Siswa Aspek Sosial Kurikulum 2013
Butir Nilai Menunjukkan sikap logis, kritis, analitik, konsisten dan teliti, bertanggung jawab,responsif dan tidak mudah menyerah dalam memecahkan masalah.
Indikator Sikap :
1. Mengajukan pertanyaan pada waktu pembelajaran berlangsung
2. Mengamati materi yang diajarkan
3. Tidak puas dengan jawaban yang meragukan
4. Berani menanggapi jawaban teman

INSTRUMEN PENILAIAN SIKAP SOSIAL ( LEMBAR OBSERVASI )

A. Petunjuk Umum
1. Instrumen penilaian sikap sosial ini berupa Lembar Observasi
2. Instrumen ini diisi oleh guru yang mengajar.
3. Yang dinilai peserta didik

B. Petunjuk Pengisian
Berdasarkan pengamatan anda selama dua minggu terakhir, nilailah sikap setiap peserta didik dengan memberi skor 4, 3, 2 atau 1 pada lembar observasi, dengan ketentuan sebagai berikut :

4 = apabila SELALU melakukan perilaku yang diamati
3 = apabila SERING melakukan perilaku yang diamati
2 = apabila KADANG-KADANG melakukan perilaku yang diamati
1 = apabila TIDAK PERNAH melakukan perilaku yang diamati

Mengenal Authentic Assesment Kurikulum 2013
Rohana Djasman
PenilaianAutentik atau authentic assement pada kurikulum 2013 perlu lebih awal kita ketahu pada proses Immplementasi Kurikulum 2013 yang ada,
Assesment autentik memiliki relevansi yang kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai dengan tuntutan Kurikulum 2013, karena assesment semacam ini mampu menggambarkan peningkatan hasil belajar peserta didik.baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba, membangun jejaring, dan lain-lain.Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran yang sesuai.

Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.  Asesmen autentik adakalanya disebut  penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.
Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar, motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.

Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek. Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya, dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya. Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.

C.  Asesmen Autentik dan Belajar Autentik Kurikulum 2013

Asesmen Autentik meniscayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya.Asesmen semacam ini cenderung berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.

Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan saintifik, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,  guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi, mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.

Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.” Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan berikut ini.

1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain pembelajaran.
2.  Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan pemahaman peserta didik.
4.  Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.

D.  Prinsip dan Pendekatan Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik pada jenjang pendidikan dasar dan
menengah didasarkan pada prinsip-prinsip sebagai berikut.
1.  Objektif, berarti penilaian berbasis pada standar dan tidak dipengaruhi faktor subjektivitas penilai.
2. Terpadu, berarti penilaian oleh pendidik dilakukan secara terencana,
menyatu dengan kegiatan pembelajaran, dan berkesinambungan.
3.  Ekonomis, berarti penilaian yang efisien dan efektif dalam perencanaan, pelaksanaan, dan pelaporannya.
4. Transparan, berarti prosedur penilaian, kriteria penilaian, dan dasar pengambilan keputusan dapat diakses oleh semua pihak.
5.  Akuntabel, berarti penilaian dapat dipertanggungjawabkan kepada pihak internal sekolah maupun eksternal untuk aspek teknik, prosedur, dan hasilnya.
6.  Edukatif, berarti mendidik dan memotivasi peserta didik dan guru.

Pendekatan penilaian yang digunakan adalah penilaian acuan kriteria (PAK).PAK merupakan penilaian pencapaian kompetensi yang didasarkan pada kriteria ketuntasan minimal (KKM). KKM merupakan kriteria ketuntasan belajar minimal yang ditentukan oleh satuan pendidikan dengan mempertimbangkan karakteristik Kompetensi Dasar yang akan dicapai, daya dukung, dan karakteristik peserta didik.

E. Ruang Lingkup, Teknik, dan Instrumen Penilaian
1.  Ruang Lingkup Penilaian
Penilaian hasil belajar peserta didik mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang dilakukan secara berimbang sehingga dapat digunakan untuk menentukan posisi relatif setiap peserta didik terhadap standar yang telah ditetapkan.Cakupan penilaian merujuk pada ruang lingkup materi, kompetensi mata pelajaran/kompetensi muatan/kompetensi program, dan proses.

2.  Teknik dan Instrumen Penilaian
Teknik dan instrumen yang digunakan untuk penilaian kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagai berikut.
a.   Penilaian kompetensi sikap
Pendidik melakukan penilaian kompetensi sikap melalui observasi, penilaian diri, penilaian “teman sejawat”(peer evaluation) oleh peserta didik dan jurnal. Instrumen yang digunakan untuk observasi, penilaian diri, dan penilaian antarpeserta didik adalah daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang disertai rubrik, sedangkan pada jurnal berupa catatan pendidik.
1)  Observasi merupakan teknik penilaian yang dilakukan secara berkesinambungan dengan menggunakan indera, baik secara langsung maupun tidak langsung dengan menggunakan pedoman observasi yang berisi sejumlah indikator perilaku yang diamati.
2)  Penilaian diri merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk mengemukakan kelebihan dan kekurangan dirinya dalam konteks pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian diri.
3)  Penilaian antarpeserta didik merupakan teknik penilaian dengan cara meminta peserta didik untuk saling menilai terkait dengan pencapaian kompetensi. Instrumen yang digunakan berupa lembar penilaian antarpeserta didik.
4)   Jurnal merupakan catatan pendidik di dalam dan di luar kelas yang berisi informasi hasil pengamatan tentang kekuatan dan kelemahan peserta didik yang berkaitan dengan sikap dan perilaku.

b.  Penilaian Kompetensi Pengetahuan
Pendidik menilai kompetensi pengetahuan melalui tes tulis, tes lisan, dan penugasan.
1)   Instrumen tes tulis berupa soal pilihan ganda, isian, jawaban singkat, benar-salah, menjodohkan, dan uraian. Instrumen uraian dilengkapi pedoman penskoran.
2)   Instrumen tes lisan berupa daftar pertanyaan.
3)   Instrumen penugasan berupa pekerjaan rumah dan/atau projek yang dikerjakan secara individu atau kelompok sesuai dengan karakteristik tugas.

c.  Penilaian Kompetensi Keterampilan
Pendidik menilai kompetensi keterampilan melalui penilaian kinerja, yaitu penilaian yang menuntut peserta didik mendemonstrasikan suatu kompetensi tertentu dengan menggunakan tes praktik, projek, dan penilaian portofolio.Instrumen yang digunakan berupa daftar cek atau skala penilaian (rating scale) yang dilengkapi rubrik.

1)  Tes praktik adalah penilaian yang menuntut respon berupa keterampilan melakukan suatu aktivitas atau perilaku sesuai dengan tuntutan kompetensi.
2)  Projek adalah tugas-tugas belajar (learning tasks) yang meliputi kegiatan perancangan, pelaksanaan, dan pelaporan secara tertulis maupun lisan dalam waktu tertentu.
3)  Penilaian portofolio adalah penilaian yang dilakukan dengan cara menilai kumpulan seluruh karya peserta didik dalam bidang tertentu yang bersifat reflektif-integratif untuk mengetahui minat, perkembangan, prestasi, dan/atau kreativitas peserta didik dalam kurun waktu tertentu. Karya tersebut dapat berbentuk tindakan nyata yang mencerminkan kepedulian peserta didik terhadap lingkungannya.

Instrumen penilaian harus memenuhi persyaratan:
1)  substansi yang merepresentasikan kompetensi yang dinilai;
2)   konstruksi yang memenuhi persyaratan teknis sesuai dengan bentuk instrumen yang digunakan; dan
3)   penggunaan bahasa yang baik dan benar serta komunikatif sesuai dengan tingkat perkembangan peserta didik.

F.  Mekanisme dan Prosedur Penilaian
1.   Penilaian hasil belajar pada jenjang pendidikan dasar dan menengah dilaksanakan oleh pendidik, satuan pendidikan, Pemerintah dan/atau lembaga mandiri.
2.   Penilaian hasil belajar dilakukan dalam bentuk penilaian otentik, penilaian diri, penilaian projek, ulangan harian, ulangan tengah semester, ulangan akhir semester, ujian tingkat kompetensi, ujian mutu tingkat kompetensi, ujian sekolah, dan ujian nasional.
a.  Penilaian otentik dilakukan oleh guru secara berkelanjutan.
b.  Penilaian diri dilakukan oleh peserta didik untuk tiap kali sebelum ulangan harian.
c.  Penilaian projek dilakukan oleh pendidik untuk tiap akhir bab atau tema pelajaran.
d.  Ulangan harian dilakukan oleh pendidik terintegrasi dengan proses pembelajaran dalam bentuk ulangan atau penugasan.
e.  Ulangan tengah semester dan ulangan akhir semester, dilakukan oleh pendidik di bawah koordinasi satuan pendidikan.
f.   Ujian tingkat kompetensi dilakukan oleh satuan pendidikan pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5), dengan menggunakan kisi-kisi yang disusun oleh Pemerintah. Ujian tingkat kompetensi pada akhir kelas VI (tingkat 3), kelas IX (tingkat 4A), dan kelas XII (tingkat 6) dilakukan melalui UN.

g. Ujian Mutu Tingkat Kompetensi dilakukan dengan metode survei oleh Pemerintah pada akhir kelas II (tingkat 1), kelas IV (tingkat 2), kelas VIII (tingkat 4), dan kelas XI (tingkat 5).
h.  Ujian sekolah dilakukan oleh satuan pendidikan sesuai dengan peraturan perundang-undangan
i.  Ujian Nasional dilakukan oleh Pemerintah sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
3. Perencanaan ulangan harian dan pemberian projek oleh pendidik sesuai dengan silabus dan dijabarkan dalam rencana pelaksanaan pembelajaran (RPP).
4. Kegiatan ujian sekolah/madrasah dilakukan dengan langkah-langkah:
a.  menyusun kisi-kisi ujian;
b.  mengembangkan (menulis, menelaah, dan merevisi) instrumen;
c.  melaksanakan ujian;
d.  mengolah (menyekor dan menilai) dan menentukan kelulusan peserta didik; dan
e.  melaporkan dan memanfaatkan hasil penilaian.

5.  Ujian nasional dilaksanakan sesuai langkah-langkah yang diatur dalam Prosedur Operasi Standar (POS).
6.   Hasil ulangan harian diinformasikan kepada peserta didik sebelum diadakan ulangan harian berikutnya. Peserta didik yang belum mencapai KKM harus mengikuti pembelajaran remedial. Hasil penilaian oleh pendidik dan satuan pendidikan dilaporkan dalam bentuk nilai dan deskripsi pencapaian kompetensi kepada orangtua dan pemerintah

RPP,Promes, Prota, Silabus IPA Kurikulum 2013 Edisi Revisi 2016

RPP,Prota, Promes, KKM kalender Pendidikan Kurikulum 2013 (K13) yang saya lengkapi dengan silabus agar bisa memudahkan para guru dalam kegiatan belajar mengajar pada sekolah yang khususnya sedang akan dan tengah melaksanakan Kurikulum 2013.

Perkembangan IPA selanjutnya tidak hanya ditandai oleh adanya kumpulan fakta saja, tetapi juga munculnya “metode ilmiah” (scientific methods) yang terwujud melalui suatu rangkaian ”kerja ilmiah” (working scientifically), nilai dan “sikap ilmiah” (scientific attitudes). Sejalan dengan pengertian tersebut, IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, dan selanjutnya akan bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut.
PROTA-PROMES-APS-KKM-KALDIK - K13
RPP SMP IPA
SILABUS SMP IPA Kelas IX 
SILABUS SMP IPA Kelas VII 
SILABUS SMP IPA Kelas VIII 

Soal Kurikulum 2013 IPA SMP/MTs Kelas 7,8 Dan 9 Plus Kunci Jawaban
IPA SMPN 1 Sampit
Berikut saya bagikan contoh soal kurikulum 2013 untuk Ilmu Pengetahuan Alam Kelas VII, VIII dan IX yang dilengkapi dengan kunci jawaban agar memudahkan rekan-rekan guru atau sebagai referensi dalam kegiatan penilaian hasil belajar peserta didik di sekolah.
 dalam UH atau ulangan harian.
Download soal IPA SMP Kurikulum 2013 semua kelas silahkan klik pada tautan unduhan dibawah ini,
Kumpulan Soal Semester IPA Kelas VII SMP Kurikulum 2013
Kumpulan Soal Semester IPA Kelas VIII SMP Kurikulum 2013
Kumpulan Soal Semester IPA Kelas IX SMP Kurikulum 2013

Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah adalah sebagai wahana proses pemupukan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk mewujudkan segenap potensi yang ada dalam diri seseorang atau peserta didik. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping pengembangan pribadinya di luar sekolah. Lebih spesifiknya tugas transformasi pengetahuan yang merupakan proses belajar mengajar adalah guru. Karena guru adalah salah satu elemen penting pendidikan yang secara langsung bersentuhan dengan peserta didik. Dan guru merupakan kunci sukses tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.

Saya sebagai salah satu guru IPA di SMPN 1 Sampit mempunyai keinginan peserta didik mampu dan berhasil di maple yang saya ajarkan dan untuk mengurai tentang makhluk hidup dan lingkungannya membutuhkan tenaga untuk bisa memberikan pemahaman kepada siswa. Hal ini dibenturkan dengan banyaknya materi yang akan disampaikan, kemudian alokasi waktu yang cukup singkat. Dan guru dituntut untuk bisa memenuhi target selama satu semester materi tuntas dan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik Ini tidaklah mudah jika tidak ditopang dengan kecakapan guru itu sendiri kemudian penerapan metode yang tepat, sehingga target bisa tercapai dengan efektif dan efisien.

    Salah satu materi yang selalu sulit untuk mencapai ketuntasan secara klasikal adalah materi system koordinasi, karena materi ini memiliki cakupan materi yang sangat luas, pembahasan yang terdiri dari sel saraf, otak, sum-sum tulang belakang, indera dan hormone dan unsur-unsur tersebut saling berkaitan, sehingga memerlukan teknik tersendiri yang membuat peserta didik tidak merasakan beban yang berat mempelajari materi tersebut.
Pada suatu kesempatan saya menemukan gagasan untuk mempelajari materi ini kita harus memahami lebih dulu bagian yang paling berperan dalam system koordinasi dan peserta didik harus mengetahui hal tersebut yaitu sel saraf atau neuron, beberapa waktu lalu untuk mengenalkan neuron dengan memperlhatkan carta yang menunjukkan neuron dan bagian-bagiannya. Dan respon yang diberikan oleh peserta didik macam-macam..ada yang melotot, berkerut dahinya bahkan ada yang mengatakan bagus sekali seperti bunga…. tetapi mereka hanya melihat saja…. sehingga pada saat di tanyakan uleng mereka sudah lupa.

Oleh karena itu untuk kesempatan lain saya ingin mereka betul-betul mengenal tentang neuron tersebut dengan beberapa cara seperti menayangkan slide power point, bahkan video pembelajaran tentang system koordinasi,  dan Alhamdulillah ada peningkatan hasil ketuntasan pemahaman tentang system koordinasi yang sebelumnya ketuntasan secara klasikal hanya 50 %, meningkat menjadi 60 %, jadi hal ini masih di bawah ketuntasan klasikal yaitu 85 %.

Untuk mencapai hal tersebut saya ajak peserta didik untuk lebih bisa  memahami konsep tersebut dengan organ tubuh sebagai modelnya atau alatnya karena organ tubuh tidak tertinggal di sekolah setelah mereka pulang tetapi akan mereka bawa kemanapun mereka pergi.

Dengan perpaduan alat yang sudah ada disekolah seperti carta dan torso juga video pembelajaran tentan system koordinasi maka untuk memahami konsep neuron saya ajak peserta didik dengan mengunakan organ lengan atas sebagai model neuron. Dimana organ lengan atas itu dapat di ilustrasikan sebagai dendrite, badan sel, neurit, nodus ranvier, selaput myelin bahkan sebagai sinapsis.
Dalam proses pembelajaran saja ajak peserta didik mengamati carta neuron dan bagian-bagiannya yang ditampilkan didepan kelas, kemudian peserta didik diminta untuk berdiri di samping tempat duduknya selanjutnya mereka rentangkan lengan kanan dengan jari-jari yang terbuka… dan saya bertanya apakah ada kesamaan jari-jari tangan yang terbuka dengan carta didepan… mereka menjawab ada… saya Tanya bagian mana? mereka jawab serempak bagain dendrite.. kembali saya Tanya salah satu peserta didik apa fungsi jari tanganmu … dia jawab untuk mengambil sesuatu… kemudian saya kaitkan dengan fungsi dari dendrite dalam neuron fungsinya juga sama sebagai pengambil atau penerima sesuatu tetapi hal ini adalah rangsang atau stimulus, kemudian saya lanjutkan dengan telapak tangan mereka jawab badan sel saraf.. jika telapak tangan sebagai tempat sesuatu… maka badan sel sebagai tempat pengolahan karena ada inti sel dan juga sepia penerus jalannya rangsang…. dilanjutkan lagi dengan lengan dan dengan serampak mereka jawab sebagai neurit atau akson yang memiliki fungsi meneruskan rangsang yang diterima dari badan sel… selanjutnya saya perkenalkan lagi dengan siku lengan dan mereka bisa jawab itu dapat diilustrasikan sebagai nodus ranvier serta fungsinya, untuk mengenalkan selaput meilen saya ilustrasikan dengan kulit lengan… dan yang berikutnya saya bertanya apakah lengan kita ini terpisah dari bagian badan lain  jawab mereka tidak bu …. lengan kita berhubungan dengan bahu…. hubungan dengan bahu ini dapat diilustrasikan sebagai sinapsis .. karena semua rangsang yang diterima itu harus di lanjutkan kebagian lainnya melalui sinapsis…

Dan hasilnya mereka lebih senang dan lebih memahami kerja dari neuron yang mereka miliki sebagai salah satu bagian dari system koordinasi sebelum pertemuan itu berakhir saya kembali ingat kan peserta didik untuk  mengingat model tersebut sesampainya dirumah untuk membantu peningkatan pemahaman tentang bagian neuron fungsinya…

Dan pada pertemuan berikut saya coba untuk menguji untuk pemahaman peserta didik terhadap neuron tersebut dan saya pilih peserta didik yang selalu terlihat kurang semangat terhadap pelajaran yang saya ampu beberapa orang dan hasilnya luar biasa mereka paham betul terhadap konsep neuron dengan fungsinya saya senang sekali dan ini menjadi penilain observasi saya.
Yang menjadi ukuran keberhasilan model tersebut adalah pada saat akhir materi yaitu Ulangan harian.. dan ternyata ada peningkatan ketuntasan walaupun belum secara klasikal tetapi terlihat peningkat walaupun masih 75 %. dan untuk Neuron dan fungsinya tidak diragukan lagi mereka sangat menguasai.

Dan harapan ku model ini dapat kukembangkan lagi untuk meningkatkan pemahaman konsep system koordinasi peserta didik. Dan kedepannya berharap mampu untuk menemukan model-model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan pemahaman materi IPA SMP.
Akhir dari tulisan ini adalah semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk pengembangan kreatifitas kita sebagai  pendidik. Dan semoga kita selau diberi kemampuan untuk berinovasi dan berkreasi dalam kegiatan pembelajaran sekecil apapun. Mohon maaf atas segala kekurangan dan tulisan ini jauh dari sempurna, mohon saran dan masukan untuk para pembaca


Aktivitas siswa memperagakan organ tubuh  sebagai bentuk neuron

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget