MENINGKATKAN PEMAHAMAN KONSEP NEURON MELALUI ORGAN TUBUH

Salah satu tugas dan tanggung jawab sekolah adalah sebagai wahana proses pemupukan pengetahuan, keterampilan dan sikap untuk mewujudkan segenap potensi yang ada dalam diri seseorang atau peserta didik. Mereka harus memperoleh kecakapan dan pengetahuan dari sekolah, di samping pengembangan pribadinya di luar sekolah. Lebih spesifiknya tugas transformasi pengetahuan yang merupakan proses belajar mengajar adalah guru. Karena guru adalah salah satu elemen penting pendidikan yang secara langsung bersentuhan dengan peserta didik. Dan guru merupakan kunci sukses tidaknya proses belajar mengajar. Oleh karena itu guru harus berperan secara aktif dan menempatkan kedudukannya sebagai tenaga profesional.

Saya sebagai salah satu guru IPA di SMPN 1 Sampit mempunyai keinginan peserta didik mampu dan berhasil di maple yang saya ajarkan dan untuk mengurai tentang makhluk hidup dan lingkungannya membutuhkan tenaga untuk bisa memberikan pemahaman kepada siswa. Hal ini dibenturkan dengan banyaknya materi yang akan disampaikan, kemudian alokasi waktu yang cukup singkat. Dan guru dituntut untuk bisa memenuhi target selama satu semester materi tuntas dan materi yang disampaikan dapat diterima dengan baik oleh peserta didik Ini tidaklah mudah jika tidak ditopang dengan kecakapan guru itu sendiri kemudian penerapan metode yang tepat, sehingga target bisa tercapai dengan efektif dan efisien.

    Salah satu materi yang selalu sulit untuk mencapai ketuntasan secara klasikal adalah materi system koordinasi, karena materi ini memiliki cakupan materi yang sangat luas, pembahasan yang terdiri dari sel saraf, otak, sum-sum tulang belakang, indera dan hormone dan unsur-unsur tersebut saling berkaitan, sehingga memerlukan teknik tersendiri yang membuat peserta didik tidak merasakan beban yang berat mempelajari materi tersebut.
Pada suatu kesempatan saya menemukan gagasan untuk mempelajari materi ini kita harus memahami lebih dulu bagian yang paling berperan dalam system koordinasi dan peserta didik harus mengetahui hal tersebut yaitu sel saraf atau neuron, beberapa waktu lalu untuk mengenalkan neuron dengan memperlhatkan carta yang menunjukkan neuron dan bagian-bagiannya. Dan respon yang diberikan oleh peserta didik macam-macam..ada yang melotot, berkerut dahinya bahkan ada yang mengatakan bagus sekali seperti bunga…. tetapi mereka hanya melihat saja…. sehingga pada saat di tanyakan uleng mereka sudah lupa.

Oleh karena itu untuk kesempatan lain saya ingin mereka betul-betul mengenal tentang neuron tersebut dengan beberapa cara seperti menayangkan slide power point, bahkan video pembelajaran tentang system koordinasi,  dan Alhamdulillah ada peningkatan hasil ketuntasan pemahaman tentang system koordinasi yang sebelumnya ketuntasan secara klasikal hanya 50 %, meningkat menjadi 60 %, jadi hal ini masih di bawah ketuntasan klasikal yaitu 85 %.

Untuk mencapai hal tersebut saya ajak peserta didik untuk lebih bisa  memahami konsep tersebut dengan organ tubuh sebagai modelnya atau alatnya karena organ tubuh tidak tertinggal di sekolah setelah mereka pulang tetapi akan mereka bawa kemanapun mereka pergi.

Dengan perpaduan alat yang sudah ada disekolah seperti carta dan torso juga video pembelajaran tentan system koordinasi maka untuk memahami konsep neuron saya ajak peserta didik dengan mengunakan organ lengan atas sebagai model neuron. Dimana organ lengan atas itu dapat di ilustrasikan sebagai dendrite, badan sel, neurit, nodus ranvier, selaput myelin bahkan sebagai sinapsis.
Dalam proses pembelajaran saja ajak peserta didik mengamati carta neuron dan bagian-bagiannya yang ditampilkan didepan kelas, kemudian peserta didik diminta untuk berdiri di samping tempat duduknya selanjutnya mereka rentangkan lengan kanan dengan jari-jari yang terbuka… dan saya bertanya apakah ada kesamaan jari-jari tangan yang terbuka dengan carta didepan… mereka menjawab ada… saya Tanya bagian mana? mereka jawab serempak bagain dendrite.. kembali saya Tanya salah satu peserta didik apa fungsi jari tanganmu … dia jawab untuk mengambil sesuatu… kemudian saya kaitkan dengan fungsi dari dendrite dalam neuron fungsinya juga sama sebagai pengambil atau penerima sesuatu tetapi hal ini adalah rangsang atau stimulus, kemudian saya lanjutkan dengan telapak tangan mereka jawab badan sel saraf.. jika telapak tangan sebagai tempat sesuatu… maka badan sel sebagai tempat pengolahan karena ada inti sel dan juga sepia penerus jalannya rangsang…. dilanjutkan lagi dengan lengan dan dengan serampak mereka jawab sebagai neurit atau akson yang memiliki fungsi meneruskan rangsang yang diterima dari badan sel… selanjutnya saya perkenalkan lagi dengan siku lengan dan mereka bisa jawab itu dapat diilustrasikan sebagai nodus ranvier serta fungsinya, untuk mengenalkan selaput meilen saya ilustrasikan dengan kulit lengan… dan yang berikutnya saya bertanya apakah lengan kita ini terpisah dari bagian badan lain  jawab mereka tidak bu …. lengan kita berhubungan dengan bahu…. hubungan dengan bahu ini dapat diilustrasikan sebagai sinapsis .. karena semua rangsang yang diterima itu harus di lanjutkan kebagian lainnya melalui sinapsis…

Dan hasilnya mereka lebih senang dan lebih memahami kerja dari neuron yang mereka miliki sebagai salah satu bagian dari system koordinasi sebelum pertemuan itu berakhir saya kembali ingat kan peserta didik untuk  mengingat model tersebut sesampainya dirumah untuk membantu peningkatan pemahaman tentang bagian neuron fungsinya…

Dan pada pertemuan berikut saya coba untuk menguji untuk pemahaman peserta didik terhadap neuron tersebut dan saya pilih peserta didik yang selalu terlihat kurang semangat terhadap pelajaran yang saya ampu beberapa orang dan hasilnya luar biasa mereka paham betul terhadap konsep neuron dengan fungsinya saya senang sekali dan ini menjadi penilain observasi saya.
Yang menjadi ukuran keberhasilan model tersebut adalah pada saat akhir materi yaitu Ulangan harian.. dan ternyata ada peningkatan ketuntasan walaupun belum secara klasikal tetapi terlihat peningkat walaupun masih 75 %. dan untuk Neuron dan fungsinya tidak diragukan lagi mereka sangat menguasai.

Dan harapan ku model ini dapat kukembangkan lagi untuk meningkatkan pemahaman konsep system koordinasi peserta didik. Dan kedepannya berharap mampu untuk menemukan model-model pembelajaran yang lain untuk meningkatkan pemahaman materi IPA SMP.
Akhir dari tulisan ini adalah semoga pengalaman ini dapat bermanfaat untuk pengembangan kreatifitas kita sebagai  pendidik. Dan semoga kita selau diberi kemampuan untuk berinovasi dan berkreasi dalam kegiatan pembelajaran sekecil apapun. Mohon maaf atas segala kekurangan dan tulisan ini jauh dari sempurna, mohon saran dan masukan untuk para pembaca


Aktivitas siswa memperagakan organ tubuh  sebagai bentuk neuron

Posting Komentar

MKRdezign

Formulir Kontak

Nama

Email *

Pesan *

Diberdayakan oleh Blogger.
Javascript DisablePlease Enable Javascript To See All Widget